AI Diagnosa Autisme dengan 100% Akurasi?

Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan jika AI bisa diagnosa autisme hanya dengan menganalisis foto retina anak, dengan 100% akurasi.

Perkembangan revolusioner dari Artificial Intelligence telah membuka babak baru dalam mendiagnosa autisme di anak-anak, hanya dengan mengambil foto dari mata anak tersebut. Studi yang dilakukan oleh Jae Han Kim, JaeSeong Hong, dan Hangnyoung Choi ini berpotensi untuk memungkinkan penanganan yang lebih dini dan meningkatkan hasil penanganan tadi ke banyak anak-anak dalam spektrum.

BACA JUGA: AI Prediksi Usia Manusia dengan 78% Akurasi

Para peneliti tadi menggunakan mata pasien untuk mengintip beberapa hal yang ada di otak anak tersebut. Dengan memusatkan perhatian pada retina, tempat saraf penglihatan tersambung ke otak, para ilmuwan tadi berhasil menemukan ‘jendela’ ke aktivitas neurologi. Teknologi ini sudah mengantarkan hasil yang positif dalam mendiagnosa gegar otak dengan cepat, dan sekarang membuka babak baru: Autism Spectrum Disorder (ASD).

Studi ini menganalisis foto retina dari 958 peserta, dengan 50% peserta yang sudah didiagnosa ASD dan 50% lagi yang tidak. Sebuah algoritma AI dilatih dengan 85% gambar-gambar tadi yang dikombinasikan dengan tingkat keparahan gejala (Symptom Severity Score). Berdasarkan data tadi, para peneliti berhasil membuat sebuah model yang bisa membedakan otak yang autistik dan yang tidak. Sedangkan sisa 15% foto sebelumnya digunakan sebagai uji cobanya. Hasilnya, AI tersebut bisa memberikan hasil yang sempurna. Ia bisa mendeteksi ASD di setiap kasus.

Opini tentang Diagnosa Dini Autisme dan AI

Sebagai orang tua, saya tahu bagaimana susahnya memahami perilaku anak. Apalagi, kita juga tidak bisa semata-mata mengklaim bahwa anak-anak yang terlihat dan berperilaku berbeda itu pasti punya autisme. Diagnosa dini untuk autisme juga jadi krusial karena butuh pendekatan dan penanganan yang kompleks.

Menurut perkiraan dari WHO, 1 dari 100 anak di seluruh dunia memiliki autisme. Makanya, diagnosa dini tentang autisme akan membantu para orang tua dan anak tersebut dalam menavigasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi ke depannya.

Namun demikian, justru karena diagnosa autisme yang begitu krusial, ada baiknya juga kita jangan terburu-buru dalam mengadopsi teknologi baru. Meskipun memang studi ini mengklaim 100% akurasi, sampel datanya memang masih sangat kecil untuk bisa mengambil kesimpulan yang definitif. Namun, satu hal yang pasti studi-studi lanjutan tentang AI dan dunia kesehatan memang masih perlu dilanjutkan dan dieksplorasi lebih jauh.

Yabes Elia

Yabes Elia

An empath, a jolly writer, a patient reader & listener, a data observer, and a stoic mentor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.