Serial Spin-Off The Witcher: Blood Origin dapat Respon Negatif

Kesuksesan dua musim The Witcher memang membuat Netflix cukup yakin untuk membawa judul adaptasi novel (dan game) ini lebih jauh. Terlepas dari mundurnya Henry Cavill sebagai Geralt, namun usaha Netflix membuat spin-off terbaru yaitu The Witcher: Blood Origin mendapat respon negatif.

Tidak hanya dari para kritikus dan media, namun para fans ikut memberikan penilaian negatif terhadap spin-off yang harusnya menjadi prekuel dari seri utamanya. Padahal The Witcher: Blood Origin ini hanya memiliki empat episode dan masih membawa nama besar seperti Michelle Yeoh.

Namun, masalah yang dimiliki oleh The Witcher: Blood Origin lebih komplek dari itu. Banyak fans yang mempemasalahkan arah adaptasi yang diambil oleh Netflix, ketidak akuratannya film seri dengan buku aslinya, dan tentunya karena keluarnya Henry Cavill.

Witcher: Blood Origin
Image Credit: Netflix

Hasilnya, The Witcher: Blood Origin mendapat skor agregat yang terhitungat rendah. Ketika berita ini diangkat, film serial ini mendapat skor 4.1/10 di IMDb. Di Rotten Tomatoes, film ini mendapat skor yang lebih rendah yaitu 33% Tomatometer dan bahkan 11% pada skor yang diberikan penonton.

Namun skor yang paling buruk bagi film seri ini ada di website agregator Metacritic. Meskipun Metascore untuk serial ini masih berada di nilai 47, namun skor dari para fans hanya mendapat 0,7. Membuat prekuel The Witcher ini menjadi film serial terburuk untuk tahun ini.

Mayoritas fans pun bukan hanya melakukan ‘review bomb’ karena marah, namun karena memang film serial The Witcher: Blood Origin memang buruk. Banyak fans yang mengeluhkan arah yang jelas, alur yang membosankan, hingga CGI yang buruk.

Netflix kelihatannya sangat percaya diri bahwa interpretasi mereka-lah yang membuat para fans menyukai serial The Witcher. Sehingga merasa bahwa para penonton akan siap untuk menjelajahi semesta The Witcher di luar petualangan Geralt.

Sayangnya, fans serial Netflix The Witcher masih mengasosiasikan penuh serial The Witcher dengan karakter Geralt of Rivia. Sehingga ketika mereka mengetahui bahwa karakter itu absen, dan bahkan tidak ada sama sekali di serial ini maka mayoritas fans pun kecewa.

Hal fatal tersebut akhirnya harus dibayar oleh Netflix dengan skor yang rendah dari kritikus, media, dan juga para fans. Bahkan, secara keseluruhan serial Netflix The Witcher: Blood Origin jadi film adaptasi video game terburuk yang mereka buat.

Netflix kelihatannya harus lebih berhati-hati dalam mengolah materi dari video game. Karena ke depannya mereka masih memiliki daftar panjang termasuk film adaptasi Gears of War.

 

Adi Nawan

Adi Nawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.