Turnamen Dota 2 Lima Major Terancam Karena Situasi Politik Peru

Awal tahun 2023 ini harusnya menjadi pembuka untuk deretan turnamen Major dari Dota 2. Namun turnamen Lima Major di Peru yang akan diadakan bulan depan tersebut kini terancam batal.

Kabar terbaru mengabarkan bahwa kondisi politik dari negara Peru saat ini tengah tidak aman. Adanya demo besar yang dilakukan masyarakat Peru terhadap Pemerintah Peru memang membuat kondisi keamanan Kota Lima, yang notabene Ibukota menjadi tidak aman.

Tidak hanya di ibukota, namun di berbagai lokasi seperti tempat wisata Machu Picchu pun harus ditutup untuk publik. Kondisi inilah yang akhirnya membuat banyak pihak mengkhawatirkan kelangsungan Lima Major Februari mendatang.

Kecemasan inipun juga dibahas oleh dua caster Dota 2, Shannon “SUNSfan” Scotten dan Troels “syndereN” Nielsen melalui acara podcast-nya, We Say Things. Mereka secara khusus membicarakan berbagai masalah yang dihadapi oleh turnamen pertama Dota 2 tersebut.

Image Credit: Valve

Sebenarnya, hingga saat ini pihak Valve maupun penyelenggara Peru Major yaitu 4D Esports. Bahkan COO 4D Esports, Ramón “Swadow” López mengungkapkan kepada esports.gg bahwa mereka tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa keadaan darurat yang terjadi di Lima akan mempengaruhi event Major.

Namun, dengan kondisi yang semakin memanas, baik SUNSfan dan SyndereN pun mulai yakin bahwa Lima Major kemungkinan akan batal diadakan. Mereka juga berharap bahwa keputusan jadi atau tidaknya turnamen ini akan diumumkan minggu depan.

SUNSfans menambahkan bahwa bila kondisi di Peru tidak dapat membaik satu bulan sebelum acaranya dimulai, seharusnya turnamen tersebut langsung dibatalkan.

Hal tersebut berkaca dari beberapa turnamen sebelumnya terutama The Internation 2021 di Romania. Event turnamen tertinggi Dota 2 tersebut dipaksa untuk tetap berjalan di tengah tingginya pandemi Covid-19.

Hasilnya, babak final yang seharusnya dipenuh oleh para penonton harus diadakan tanpa penonton sama sekali. Kejadian tersebut tentu harus diantisipasi agar tidak terjadi untuk yang kedua kalinya.

Apalagi untuk kasus Lima Major ini, negara Peru secara keseluruhan sedang berada di kondisi konflik yang tidak stabil. Sehingga tentu akan beresiko terhadap keamanan baik untuk para pemain, pihak penyelenggara, dan juga para fans yang akan datang ke sana.

Lima Major sendiri awalnya akan diadakan pada 22 Februari hingga 5 Maret di Arena 1 – Lima, Peru. Dan kabarnya, tiket untuk turnamen internasional tersebut sudah hampir terjual habis. Tapi pada akhirnya, Valve harus mengambil keputusan terbaik untuk turnamen ini.

Kerja sama antara pemerintah suatu negara dengan penyelenggara event esport memang harus saling mendukung. Bila Anda tertarik, berikut adalah artikel yang mengulas dampak kerja sama antara dua pihak tersebut.

Adi Nawan

Adi Nawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.