Selama beberapa tahun terakhir, Sony memang kesulitan untuk mengejar angka penjualan PlayStation 5. Namun untungnya, tahun ini Sony bisa sedikit lega karena nyatanya penjualan PlayStation 5 tetap laris meskipun sempat terkendala berbagai masalah.
Penjualan konsol PS5 ini memang terus terganggu sejak awal diluncurkan pada 2020 silam. Beragam masalah datang mulai dari para penadah yang membuat stok di pasaran menipis. Hingga yang terakhir adalah terganggunya produksi karena kelangkaan chipset dan kondisi perang di Ukraina.
Kini, Sony dengan bangga mengumumkan telah berhasil menjual konsol PlayStation 5 mereka hingga 25 juta unit. Melalui laporan tahun fiskal terbarunya, Sony juga menyebutkan bahwa dalam tiga bulan ke belakang mereka berhasil menjual sebanyak 3,3 juta uni PlayStation 5.
Meskipun terlihat baik, namun Sony masih memiliki tugas besar karena pada pertengahan tahun fiskal 2022 ini mereka baru berhasil menjual 5,7 juta unit. Sedangkan mereka memiliki target sebanyak 18 juta unit pada akhir tahun fiskal yang akan ditutup pada Maret 2023 mendatang.

Seperti pabrikan lainnya, Sony kemungkinan besar akan mendapat dorongan besar penjualan ketika musim natal dan tahun baru nanti tiba. Sony bahkan masih optimis bahwa angka yang mereka capai tersebut masih sejalan dengan rencana awal mereka.
Pendapatan dari penjualan konsol PlayStation 5 juga mengalami kenaikan hingga 12% dibandingkan tahun lalu. Namun peningkatan tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga konsol PS5 yang naik di berbagai region termasuk di Indonesia beberapa waktu lalu.
Sayangnya, di sisi lain hal tersebut tidak dapat menutup profit divisi Sony Game & Network Services yang anjlok hingga 49%. Penurunan besar ini terjadi karena meningkatnya biaya pengembangan game-game eksklusif mereka.
Penyebab besar turunnya profit Sony ini tidak lain karena adanya beberapa akuisisi besar yang dilakukan Sony selama 2022 ini. Tercatat divisi PlayStation telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mengakusisi Bungie, Haven Studios, Savage Game Studios, dll.
Hal ini ternyata juga diperparah karena layanan berlangganan PlaySation Plus dan PlayStation Network juga ikut menurun. Tidak tanggung-tanggung jumlah pelanggan untuk layanan milik PlayStation tersebut turun hingga hampir 2 juta pengguna sejak diluncurkan pada Juni lalu.
Pada akhirnya, Sony memiliki tugas besar untuk mengejar target penjualan konsol dan juga menyelamatkan layanan berlangganan mereka. Sony sendiri memang memiliki amunisi game eksklusif yang cukup solid seperti God of War: Ragnarok dan Forspoken yang akan dirilis beberapa minggu lagi.
Sumber: VGC