Riot Games PHK 11% Karyawannya

Riot Games mengumumkan jika mereka akan PHK 11% total karyawannya atau sekitar 530 orang. Anda bisa membaca sendiri postingan yang dibuat oleh CEO Riot Games, Dylan Jadeja, di website resmi mereka.  Menurut Riot Games, mereka mengambil keputusan tersebut karena memang “dibutuhkan” dan bukannya “untuk menyenangkan para pemegang saham”.

Dalam surat terbuka yang ditujukan untuk para karyawannya, sang CEO menjelaskan jika keputusan PHK ini terjadi karena, sejak 2019, perusahaan telah membuat pertaruhan besar, melebarkan portfolio, dan bertumbuh besar hingga 2x lipat hanya dalam beberapa tahun. Namun, sayangnya, pertaruhan tersebut tidak berujung pada hasil yang mereka harapkan sebelumnya.

“Hari ini, kami sebagai perusahaan tidak memiliki fokus yang cukup tajam atau, dengan kata lain, kami melakukan terlalu banyak hal dalam waktu bersamaan. Sejumlah investasi signifikan yang kami ambil tidak menuai hasil seperti harapan kami sebelumnya. Biaya operasional kami bertumbuh terlalu besar sampai ke titik yang tidak bisa dipertahankan, dan membuat kami tidak punya ruang lagi untuk bereksperimen — yang sangat krusial bagi perusahaan kreatif seperti kami. Semuanya membuat inti bisnis kami jadi beresiko tinggi.” Tulis sang CEO.

BACA JUGA: Nexon Didenda Rp137 Miliar Karena Berbohong Soal Gacha

Lanjutnya, “Selama beberapa bulan terakhir, kami sudah mencoba mengubah arah perusahaan ke sejumlah alternatif. Kami juga sudah meminta jajaran manajemen untuk melakukan sejumlah pengorbanan di tim-tim mereka. Kami memperlambat laju rekrutmen, dan bahkan di sejumlah kasus menghentikannya. Kami menitikberatkan pada mengatur biaya operasional, sembari memperkuat pertumbuhan pendapatan. Semua hal tadi, tidak dapat dipungkiri, membuat tim kami mengalami masa-masa sulit.”

Jadeja kemudian menjelaskan jika PHK akan mulai berjalan di hari yang sama sampai beberapa minggu ke depan, tergantung dengan regulasi masing-masing wilayah. Riot juga menawarkan 6 bulan gaji minimal untuk semua yang terdampak, bonus uang, dan sejumlah keuntungan dan dukungan lainnya.

Selain itu soal PHK karyawannya, Riot Games juga akan menutup Riot Forge, setelah merilis Bandle Tale. Riot Forge sendiri diumumkan di Desember 2019 sebagai game publisher untuk merilis game-game dari pihak ketiga yang menggunakan IP (Intellectual Property) dari Riot Games.

Di sisi lain, untuk League of Legends, VALORANT, Teamfight Tactics, dan Wild Rift, Riot Games mengatakan jika mereka akan lebih ambisius dan akan membuatnya jadi prioritas. Sedangkan Legends of Runeterra tetap akan dilanjutkan namun game ini sedang mengalami tantangan finansial karena membutuhkan biaya untuk mengembangkan dan mempertahankan yang lebih besar ketimbang pendapatan yang dihasilkan. Karena itu, tim yang menangani game ini akan dikecilkan dan lebih fokus pada PvE Path of Champions.

PHK massal dari Riot Games kali ini menambah daftar panjang PHK massal dari industri gaming belakangan. Tahun lalu, sepanjang tahun 2023, sekitar 10 ribu pekerja di industri game kehilangan pekerjaannya (setidaknya yang tercatat). Di bulan pertama tahun 2024 ini pun, angkanya bahkan sudah mendekati 4000 orang.

Yabes Elia

Yabes Elia

An empath, a jolly writer, a patient reader & listener, a data observer, and a stoic mentor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.