2022 seakan menjadi bukti bahwa keberadaan kecerdasan buatan atau AI memiliki dampak yang besar terhadap banyak orang. Terutama karena banyak developer AI yang mulai memberikan akses kepada masyarakat luas, sehingga AI diprediksi akan menjadi semakin penting ke depannya.
Prediksi tersebut terlihat dari sepanjang tahun 2022 ini. karena berbagai macam layanan AI kini mulai populer. Mulai AI yang digunakan untuk skala industri, maupun untuk skala personal seperti ChatGPT dan juga DALL-E. Membuat perkembangan AI kelihatannya akan cerah ke depannya.
Hal inipun terlihat dengan prediksi perkembangan AI pada 2023 ini. Seperti dari hasil wawancara yang dilakukan oleh TheNextWeb kepada banyak CEO perusahaan yang berinvestasi besar untuk pengembangan keceredasan buatan pada tahun ini.
Di awal, mereka menanyakan hal tersebut pada co-founder dan CEO Vic.ai, Alexander Hagerup. Menurut Alex, tahun ini kita akan semakin melihat perkembangan penggunaan AI dan juga ML (machine learning) untuk meningkatkan pekerjaan manusia. Alex juga percaya bahwa nantinya AI akan semakin kreatif, sejalan dengan kebutuhan penggunanya yang semakin beragam.
Di sisi lain banyak perusahaan disebut akan semakin bergantung pada sistem yang benar-benar mengotomatisasi pemrosesan keuangan dan fungsi back-office lainnya. Terutama karena terjadinya resesi sehingga banyak bisnis yang harus mencari cara untuk memotong biaya tenaga kerja.
Selanjutnya, ada Chief Technology Officer Zoovu, Jonathan Taylor yang memprediksi bahwa akan ada disrupsi pada pengalaman pembelian untuk para konsumen. Taylor melihat bahwa di tahun 2023 ini para konsumen akan lebih menikmati kehadiran machine learning pada transaksi jual-beli.
Taylor menyoroti pengalaman para konsumen yang sudah jengah dengan transaksi tidak transparan selama ini. Dengan hadirnya undang-undang perlindungan konsumer dan juga kemanan data maka perusahaan besar atau kecil harus beradaptasi dengan hal tersebut.
Terakhir, penggunaan AI diprediksi akan semakin beragam pada 2023 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Gabriel Meckleburg, co-founder dari Hinge Health. Gabriel merasa bahwa khusus untuk urusan kesehatan, sebuah machine learning butuh bekerja dengan semua orang.
Lebih lanjut, Gabriel merasa bahwa berbagai aplikasi kesehatan berbasis AI nantinya harus memiliki pengalaman dan kecakapan untuk berjalan pada smartphone low-end sekalipun, untuk berbagai warna dan bentuk fisik manusia, dan juga bekerja di lingkungan nyata.
Gabriel berharap bahwa ke depannya, teknologi AI dapat membantu para tenaga medis maupun masyarakat umum. Terutama dalam penanganan situasi dan kondisi medis secara mandiri hanya dengan menggunakan smartphone yang mereka miliki.
Beberapa pandangan dari para pimpinan perusahaan teknologi ini tentu memperlihatkan bahwa kecerdasan buatan atau AI akan terus berkembang pesat ke depannya. Berbagai teknologi AI ini diprediksi akan terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan keinginan manusia yang tidak pernah puas.