Apa Sih Dampak Overwork? Terlalu Banyak Bekerja Ternyata Bisa Fatal

Apa Dampak Overwork

Bekerja dengan rajin memang bagus untuk dompet, namun terlalu banyak bekerja ternyata juga berbahaya. Nah, apa dampak overwork bagi hidup Anda?

Untuk memenuhi isi perut dan dompet, semua manusia pastinya harus bekerja. Entah itu menjadi budak korporat, freelancer, atau apa pun, yang jelas kita harus membanting tulang setiap harinya. Jika berbicara tentang jam kerja, tak dapat dipungkiri bahwa karyawan alias budak korporat dan pengusaha memiliki jam kerja paling lama.

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jam kerja karyawan swasta yang diatur oleh pemerintah adalah 8 jam dalam sehari atau 40 jam dalam satu minggu untuk 5 hari kerja dengan 2 hari istirahat. Belum lagi ditambah lembur. Namun, tentu saja jam kerja kantoran akan berbeda-beda tergantung dari kantornya. Tapi, tidak akan jauh berbeda dari peraturan dari pemerintah di atas.

Di sisi lain, meskipun tidak diatur oleh pemerintah, pemilik bisnis biasanya bekerja lebih dari 40 jam per minggu saat baru-baru membuka usaha. Beberapa di antaranya bahkan bisa bekerja lebih dari 60 jam dalam satu minggu. Namun, tidak ada patokan berapa jam kerja yang menjadikan Anda terlalu banyak bekerja atau overwork. Semuanya tergantung dari passion serta semangat kerja Anda.

Image Credit: Forbes

Tetapi, menurut Entrepreneur, semakin lama jam kerja umumnya berkaitan dengan stres yang lebih signifikan serta standar hidup yang lebih rendah. Dengan kata lain, lebih banyak jam kerja menghasilkan kehidupan yang tidak seimbang karena minimnya waktu untuk bersantai, mengurus rumah, menghabiskan waktu bersama keluarga, menikmati hobi, hingga hangout bersama teman-teman.

Ditambah lagi, terlalu banyak bekerja atau overworking juga dapat menyebabkan hal-hal yang lebih fatal. Lantas, apa dampak overwork yang bakal berefek fatal ke kehidupan Anda? Beberapa di antaranya adalah:

Produktivitas terhenti. Menurut makalah penelitian dari Stanford, orang yang bekerja 70 jam dalam seminggu sebenarnya tidak dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dari orang yang bekerja hanya 56 jam seminggu.

Jantung Anda ikut bekerja lembur. Stres di tempat kerja dapat melepaskan hormon kortisol. Hormon itu dapat memberikan efek buruk pada jantung dalam jangka lama. Efek-efek buruk yang dimaksud adalah meningkatnya risiko terserang stroke, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe dua, hingga kanker.

Sakit leher dan punggung. Menurut jurnal Occupational & Environmental Medicine, orang dengan nyeri punggung cenderung memiliki jam kerja lebih lama.

Tidur terganggu. Banyaknya jam kerja tentu saja akan berakibat ke berkurangnya jam tidur Anda tiap harinya. Ini menyebabkan penurunan produktivitas dan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Berakibat negatif ke kesehatan mental. Menurut sebuah penelitian, orang yang bekerja lebih dari 11 jam sehari berkesempatan besar mengalami depresi.

Menghasilkan ketegangan dalam hubungan. Bagi Anda yang sudah memiliki pasangan, stres, kelelahan, serta depresi yang disebabkan oleh pekerjaan pastinya juga dapat memengaruhi keharmonisan hubungan dengan pasangan Anda.

Dapat beralih ke kebiasaan tidak sehat. Saat memiliki jam kerja lebih dari 40 jam per minggu, Anda kemungkinan besar akan meneguk minuman beralkohol dengan dosis berlebihan untuk melepas stres.

Nah itu dia tadi beberapa dampak overwork yang sering terjadi di kehidupan para pekerja keras. Terlalu banyak bekerja memang memiliki dampak yang fatal. Namun, Anda juga harus jeli melihat pekerjaan apa yang dapat dipinang tanpa menghasilkan stres yang berlebih. Karena itu, banyak orang yang menyarankan untuk mencari pekerjaan sesuai dengan passion. Nah, jika Anda mempertimbangkan untuk mengikuti passion Anda atau tidak — artikel satu ini mungkin dapat membantu Anda.

Thio Sean

Thio Sean

2 thoughts on “Apa Sih Dampak Overwork? Terlalu Banyak Bekerja Ternyata Bisa Fatal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.