8 Penyebab Banyak Bisnis Startup Berakhir Gagal

Penyebab Bisnis Startup Gagal

Sebelum memutuskan untuk membuka bisnis, ada baiknya Anda meriset tentang penyebab bisnis startup gagal agar terhindar dari jalan buntu.

Bosan menjadi budak korporat? Mungkin Anda berpikir “hmm sepertinya akan lebih menyenangkan untuk membuka bisnis startup sendiri dan bekerja di ranah yang sesuai dengan hobi atau passion saya.” Namun, sebelum Anda memutuskan untuk resign dan memulai usaha sendiri, mungkin ada beberapa hal yang harus Anda ketahui demi memastikan suksesnya startup Anda.

Tentu saja, mengelola bisnis sendiri bukanlah hal yang mudah. Apalagi saat Anda belum mengetahui rintangan-rintangan sekaligus cara mengatasinya. Menurut data dari Embroker, sekitar 90% bisnis startup dari seluruh dunia berakhir dengan kegagalan dalam lima tahun pertama. Tetapi, bisnis Anda bisa saja masuk ke 10% yang berhasil. Dengan persiapan, perencanaan, serta pemikiran yang matang, Anda sebagai bos sekaligus pemimpin bisnis pasti dapat menghindari kesalahan yang menyebabkan gagalnya 90% startup tersebut.

Nah, sesuai dengan judul artikel ini, kali ini kami akan membahas tentang beberapa penyebab utama banyak bisnis startup gagal.

Penyebab Banyak Bisnis Startup Gagal

1. Tidak Memiliki Tim yang Kuat dan Komunikatif

Image Credit: the balance

Sebagian besar startup terlalu fokus dengan produk yang akan dijualnya. Ini tidak salah, namun ada satu hal yang harusnya diprioritaskan terlebih dahulu — yaitu memiliki tim yang kuat. Karena, suksesnya bisnis startup bukan hanya tentang memiliki ide atau produk yang inovatif. Tetapi juga tentang membangun dan menjaga hubungan erat dengan orang-orang yang bersedia mendukung dan membantu Anda serta bisnis Anda berkembang.

Tim yang kuat akan membantu dalam mencapai segala tujuan Anda dengan memberikan saran tentang cara terbaik dalam menjalankan bisnis, seperti cara memasarkan produk, memberi tahu kapan perubahan perlu dilakukan, serta berkomunikasi saat perubahan tersebut tidak berdampak positif pada bisnis Anda.

2. Terlalu Takut atau Gengsi untuk Meminta Bantuan

Image Credit: Bank Mandiri

Sebagai makhluk sosial, tentu saja tidak ada manusia yang dapat hidup seorang diri tanpa bantuan dari orang lain. Semakin cepat Anda menyadarinya, akan semakin baik pula Anda dalam menjalankan bisnis Anda. Tidak hanya soal meminta bantuan berupa uang atau investasi, ini juga bisa berarti meminta bantuan seputar pekerjaan akuntansi (keuangan bisnis) dan hukum.

Beberapa dari Anda mungkin memiliki rasa takut atau gengsi karena beberapa orang tidak ingin berinvestasi di bisnis Anda. Namun, hal tersebut terjadi karena mereka tidak mengerti atau bahkan tidak percaya pada apa yang Anda lakukan. Tetapi, pastinya ada banyak orang lain di luar sana yang mau berinvestasi pada bisnis Anda.

Nah, karena itu, turunkan ego dan hilangkan rasa takut serta gengsi Anda untuk meminta bantuan dari orang yang sudah sukses dan bersedia untuk berbagi ilmu dengan Anda.

3. Anda Tidak Tahu Cara Tepat Dalam Mengelola Bisnis

Image Credit: Ohio University

Saat seseorang memulai startup sendiri, mereka sering membuat produk atau jasa dan menjualnya tanpa memikirkan poin-poin bisnisnya. Sebagian besar dari mereka tidak memikirkan cara mengelola keuangan, berurusan dengan karyawan atau pelanggan, hingga membangun reputasi brand mereka. Seringkali, mereka terlambat mengetahui kesalahan mereka tersebut, sehingga berakhir dengan kegagalan dalam beberapa bulan pertama sejak memulai.

Hal ini sering terjadi karena banyak orang mengira mereka dapat membangun sesuatu yang inovatif dan langsung menjualnya tanpa memikirkan kelanjutannya. Namun, pemikiran itu sangat salah dalam menjalankan startup. Untuk menghasilkan uang dari ide bisnis Anda, Anda perlu menguasai kedua sisi dari bisnis — yaitu membangun sesuatu yang inovatif serta menjalankan bisnis yang sebenarnya.

4. Penamaan dan Branding Bisnis yang Buruk

Image Credit: accurate.id

Tidak semua orang dapat memikirkan nama brand yang bagus. Nah, memberikan perusahaan Anda nama yang buruk itu sama saja seperti menurunkan jangkar sebelum berlayar. Namun, ada sejumlah hal yang dapat membantu Anda menghindari rasa malu dan biaya saat harus mengubah nama startup Anda nanti:

  1. Nama bisnis Anda harus gampang diingat.
  2. Nama bisnis Anda harus mudah diucapkan.
  3. Nama bisnis juga harus mudah dieja. Ini akan memudahkan pelanggan dalam mencari perusahaan Anda, apalagi di marketplace online.
  4. Cara terbaik bagi orang untuk mengingat apa yang dilakukan bisnis Anda adalah dengan memastikan namanya ‘menonjol’ dalam beberapa hal, misalnya dengan menggunakan kombinasi huruf atau kata yang tidak biasa sebagai bagian dari namanya.

5. Fokus Bisnis yang Salah

Dalam menjalankan bisnis, fokus utama Anda harus pada pasar, pelanggan, tim, produk, serta budaya perusahaan Anda. Jika Anda gagal di salah satu poin ini, perkembangan bisnis Anda tidak akan mulus. Pastikan bahwa Anda berfokus pada semua poin bisnis tadi, karena jika salah satu poin tidak berhasil, maka yang lainnya juga akan menerima dampak negatifnya. Tidak ada yang ingin berkerja sama atau berinvestasi pada Anda jika menurut mereka ide Anda tidak akan berhasil atau tidak ada masa depan bagi mereka di bidang bisnis Anda ini.

6. Tidak Sabar dalam Menjalankan Bisnis

Image Credit: MyHR

Saat membangun startup, tentunya Anda harus menjaga kesabaran Anda. Ini merupakan salah satu hal yang paling penting saat memulai bisnis sendiri. Jika Anda memiliki ide bisnis dan ingin mulai sesegera mungkin, itu merupakan hal yang bagus. Ini berarti Anda memiliki semangat dan ingin membagikannya kepada dunia. Namun, jangan nafsu… Anda perlu ingat bahwa beberapa hal membutuhkan waktu dan kesabaran sebelum bisa berhasil.

Saat mempelajari segala sesuatu dalam menjalankan ranah bisnis Anda, kesabaran adalah kuncinya. Kesabaran juga membantu kita dalam networking (berjejaring), memungkinkan Anda untuk berkenalan dengan orang baru — mau itu secara profesional maupun koneksi pribadi.

7. Tidak Menghabiskan Cukup Waktu untuk Meriset Kompetisi di Pasar

Jika Anda tidak mengetahui kompetisi bisnis Anda serta bagaimana performa mereka, Anda akan mengambil keputusan-keputusan bisnis berdasarkan asumsi yang tidak jelas. Ini dapat menyebabkan hasil akhir yang buruk. Anda perlu mengetahui apa yang kompetisi Anda lakukan dengan baik, bagaimana mereka melakukannya, serta apa yang mereka tidak lakukan. Sebagai pendiri startup, Anda dapat memutuskan untuk menempatkan bisnis Anda pada posisi terbaik untuk sukses.

8. Anda Menyerah Sebelum Mencoba

Sebagian besar pendiri startup cenderung cepat menyerah ketika bertemu dengan jalan buntu alias kegagalan. Padahal, kegagalan bukanlah sebuah kebuntuan, Anda harus melihatnya sebagai suatu eksperimen yang tidak akan anda ulangi kembali. Dengan itu, kita dapat memanfaatkan semua eksperimen gagal tadi dan menjadikannya sebagai feedback, pelajaran untuk pembelajaran, serta penyempurnaan untuk bisnis Anda di masa depan.

Penutup

Nah, itu dia tadi beberapa penyebab bisnis startup gagal. Untuk memastikan perjalanan membangun bisnis Anda lancar, tentunya Anda harus waswas terhadap beberapa poin yang telah dijelaskan di atas. Di sisi lain, bagi Anda yang mungkin merasa lelah atau kehilangan semangat, kami telah membahas tentang beberapa cara untuk meningkatkan produktivitas Anda.

Thio Sean

Thio Sean

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.