Perspektif

Saya yakin kita semua pernah berada di satu titik saat kita berhadapan dengan sebuah masalah yang seakan tak ada jalan keluarnya, baik itu dalam hal personal ataupun profesional.

Dari aspek profesional, jika Anda sudah bekerja atau berbisnis lebih dari satu tahun, kemungkinan besar, Anda pernah berada di satu waktu ketika Anda tidak tahu lagi yang harus dikerjakan untuk mengejar target KPI (Key Performance Index) Anda.

Dari segi personal, mungkin ada di antara Anda para jomblo yang sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan kekasih. Atau bahkan, mungkin ada juga yang sudah berpasangan namun merasa hambar dan kehilangan rasa

ilustrasi-perspektif

Satu kata yang saya percaya dapat membantu Anda ketika berhadapan dengan masalah terbesar Anda adalah ‘Perspektif‘.

Setiap kita memiliki perspektif yang berbeda-beda melihat hidup dan masalah-masalah di dalamnya. Namun sayangnya, seringkali, kita terpaku pada perspektif kita masing-masing.

perspektif-kartun

Mungkin salah satunya memang karena kita dididik untuk memiliki prinsip hidup yang tak boleh terombang-ambingkan. Penyebab lainnya, faktanya, kita memang semua punya ego yang mengatakan bahwa diri kita adalah yang paling benar.

Namun justru pandangan sempit itulah yang seringkali membuat kita buntu dalam menghadapi masalah.

google-project-loon
Project Loon dari X

Astro Teller, pemimpin X (dulu disebut Google X) – www.solveforx.com, sebuah perusahaan yang berkecimpung di industri inovasi, mengatakan bahwa mengganti perspektif terkadang jauh lebih efektif ketimbang kepintaran kita.

“Sometimes shifting your perspective is more powerful than being smart.” – Astro Teller

Tak jarang juga kita mengasihani diri ketika melihat orang-orang di sekitar kita – apalagi dengan akses ke jejaring sosial yang begitu mudah, seringkali kita merasa iri melihat kawan-kawan kita yang terlihat lebih beruntung nasibnya.

Kita juga pasti punya satu hal atau lebih yang sangat tidak kita sukai – atau bahkan sangat kita benci. Ditambah lagi dengan media-media mainstream yang sengaja memanfaatkan kebencian Anda untuk menarik traffic, kita jadi semakin mudah terpancing untuk menjadi haters.

haters-gonna-hate-wall-e

Belum lagi, faktanya, kebencian juga merupakan salah satu strategi politik yang paling mudah digunakan. Donald Trump sengaja menggunakan kebencian untuk membuat dirinya populer. Di Indonesia, kebencian juga digunakan untuk menjatuhkan lawan politik.

Lalu gunanya perspektif yang berbeda itu apa?

ilustrasi-perspektif-3

Perspektif yang berbeda tak jarang membuat saya bisa melihat sejumlah solusi yang berbeda saat saya berhadapan dengan masalah pekerjaan.

Ada begitu banyak perspektif yang sebenarnya bisa dipertimbangkan ketika berhadapan dengan masalah profesional, seperti perspektif bisnis, perspektif pelanggan / konsumen, perspektif kompetitor, perspektif pemilik perusahaan, perspektif jangka panjang, perspektif jangka pendek, dan yang lain-lainnya.

perspektif-bisnis

Semakin kaya sudut pandang Anda dalam melihat satu masalah, semakin mudah Anda menentukan langkah yang harus diambil. Dengan memiliki lebih banyak perspektif, Anda juga bisa menggunakan game theory untuk membantu mengambil keputusan.

Di kehidupan personal, perspektif yang berbeda juga bisa memiliki dampak yang berbeda. Anda bisa jadi mengasihani diri atau mensyukuri hidup, tergantung dari sisi mana Anda ingin melihatnya.

louis-ck-white-people-problem

Anda bisa membandingkan hidup Anda dengan kawan-kawan yang lebih beruntung namun Anda juga bisa membandingkan diri dengan mereka-mereka yang memiliki hidup lebih sulit.

Faktanya, Indonesia bukanlah negara paling miskin di dunia, ada puluhan negara-negara di Afrika yang jauh lebih miskin dari kita. Jadi, kemungkinan besar, Anda bukanlah orang paling menderita di dunia.

Di bawah ini adalah data dari Bank Dunia tahun 2014 untuk 10 negara dengan Pendapatan Perkapita Terendah di dunia. Anda bisa melihat data lengkapnya di sini.

Rank

Country

GDP Per Capita (PPP)

1

Malawi

$226.50

2

Burundi

$267.10

3

Central African Republic

$333.20

4

Niger

$415.40

5

Liberia

$454.30

6

Madagascar

$463.00

7

Congo, Dem. Rep.

$484.20

8

Gambia, The

$488.60

9

Ethiopia

$505.00

10

Guinea

$523.10

Source: The World Bank

Jika Anda bisa membaca tulisan ini, berarti Anda juga lebih beruntung ketimbang ratusan juta orang lainnya di Indonesia yang tidak memiliki akses internet. Menurut data tahun 2015, pengguna internet di Indonesia hanya sebesar 93,4 juta orang, yang berarti Anda sudah jauh lebih beruntung ketimbang 150an juta orang lainnya.

credit: statista.com
credit: statista.com

Perspektif berbeda juga akan membuat kita tidak mudah terhasut demi kepentingan-kepentingan individu atau kelompok tertentu. Sekarang ini, faktanya, banyak berita-berita bohong / hoax di internet dan berita-berita yang memancing kemarahan Anda.

Karena, seperti yang saya bilang tadi, para pemilik kepentingan – siapapun itu – lebih mudah untuk memancing kemarahan Anda. Black campaign juga memang faktanya selalu digunakan di setiap ajang politik, di seluruh dunia.

Jika Anda tidak percaya, Anda bisa melihat sendiri dan melakukan riset kecil-kecilan. Coba lihat halaman jejaring sosial Anda, berapa banyak berita positif yang tampil dan berapa banyak berita negatif yang Anda temukan, baik itu yang di-share teman-teman Anda ataupun yang tidak sengaja Anda temukan sendiri.

“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.” – Confucius

Dengan memiliki perspektif yang berbeda, kita bisa lebih jeli dalam melihat isu, berita, ataupun hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Kita bisa lebih mudah melihat mana hoax dan mana fakta. Kita juga bisa melihat lebih jauh, siapakah yang sebenarnya diuntungkan dengan isu-isu yang digulirkan kemana-mana.

Anda juga jadi tidak mudah lagi terhasut dan bisa menyadari bias konfirmasi kemampuan kognitif Anda.

ilustrasi-perspektif-2

Akhirnya, perspektif yang berbeda ini tidak akan serta merta menyelesaikan segala permasalahan Anda atau menghilangkan semua bias kognitif Anda, Anda tetap harus menggunakan pikiran yang matang dan hati yang tenang untuk memahami hal-hal yang terjadi dan mengambil keputusan yang paling rasional.

Namun paling tidak, saya percaya bahwa menggunakan perspektif yang berbeda adalah langkah awal, dari belasan atau bahkan mungkin ratusan langkah selanjutnya, untuk belajar membangun diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Jakarta, 21 Juni 2016

Yabes Elia

Yabes Elia

Yabes Elia

An empath, a jolly writer, a patient reader & listener, a data observer, and a stoic mentor

2 thoughts on “Perspektif

  1. Ini saya setuju banget bes.
    Tempo hari aku berdiskusi dengan seorang kawan, betapa dengan mudahnya kita terhasut jadi haters hanya karena kita mengklik link yang dibagikan di salah satu media sosial. Padahal jika kita rajin buka portal berita, tentunya banyak berita yang berimbang dan lebih penting ketimbang yang kita klik itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.