What goes up must come down. Viewership dari konten game dan esports mengalami kenaikan pesat selama pandemi COVID-19. Namun, setelah pandemi mulai teratasi dan masyarakat bisa beraktivitas secara normal, minat untuk menonton konten game dan esports pun turun. Penurunan viewership untuk konten game dan esports ini cukup terlihat di genre battle royale, termasuk Free Fire dan PUBG Mobile.
Awal Mula Kemunculan Genre Battle Royale
Sama seperti genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), kemunculan genre battle royale berawal dari mod. Pada 2013, Brendan Greene — yang memiliki username PlayerUnknown — membuat mod battle royale untuk game Arma 2 dan DayZ, mod zombie untuk Arma 2. Tak berhenti sampai di sana, Greene juga memasukkan formula battle royale ke H1Z1: King of the Hill, game buatan Daybreak Game Company yang terinspirasi dari DayZ.
Greene lalu bergabung dengan Bluehole, Inc., developer asal Korea Selatan, sebagai Creative Director. Kali ini, dia tidak lagi membuat mod battle royale untuk game lain, tapi game battle royale yang berdiri sendiri. Dinamai PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), game tersebut dirilis di Steam Early Access pada Maret 2017. Walau belum sempurna, PUBG dapat meraup pemasukan sekitar US$712 juta pada akhir 2017.
Kesuksesan Bluehole dengan PUBG mendorong banyak developer lain untuk membuat game serupa. Salah satunya, Epic Games. Kreator dari Unreal Engine itu menghabiskan tiga bulan untuk membuat game battle royale, yang dinamai Fortnite. Saat diluncurkan pada September 2017, Fortnite Battle Royale merupakan spinoff dari game orisinal Epic, yaitu Fortnite: Save the World.
Fortnite laku keras. Buktinya, per November 2017, jumlah unique players dari Fortnite Battle Royale menembus 20 juta orang. Dan angka ini terus naik. Pada Januari 2018, jumlah pemain Fortnite telah mencapai 45 juta orang. Menariknya, jumlah pemasukan Fortnite di 2018 bahkan mengalahkan PUBG, seperti yang disebutkan oleh Gaming Street.
Epic Games bukan satu-satunya developer yang ikut di hype train dengan membuat game battle royale serupa PUBG. Banyak developer lain melakukan hal yang sama, walaupun, tidak semua game battle royale yang dirilis ke pasar sukses. Faktanya, ada beberapa game battle royale yang justru gagal.
Popularitas genre battle royale tidak berhenti di PC dan konsol. Kurang dari satu tahun setelah peluncuran PUBG, game battle royale pun merambah mobile. Pada Desember 2017, Garena merilis Free Fire, yang dikembangkan oleh 111dots Studio. Sementara itu, PUBG Mobile, yang dikembangkan oleh Tencent dan PUBG Corp., baru diluncurkan secara global pada Maret 2018. Tak mau kalah, Epic merilis Fortnite untuk iOS di April 2018. Namun, Fortnite baru bisa dimainkan oleh para pengguna Android pada Agustus 2018.
PUBG, Free Fire, atau game battle royale lain yang sukses punya pencapaian masing-masing. Misalnya, Free Fire merupakan game dengan total downloads paling banyak di 2019. Sementara itu, pada September 2019, pemasukan dari PUBG Mobile mencapai US$160 juta, naik 540% jika dibandingkan dengan pemasukan pada Agustus 2018, yang hanya mencapai US$25 juta.
Namun, sekarang, hype untuk game battle royale mulai turun.
Pudarnya Popularitas Free Fire dan PUBG Mobile
Di industri game, tren datang dan pergi; genre battle royale bukan pengecualian. Kesuksesan PUBG memang mendorong berbagai developer untuk membuat game battle royale. Namun, kini, popularitas genre battle royale, khususnya Free Fire dan PUBG Mobile, mulai memudar. Untuk menjustifikasi pernyataan tersebut, saya akan menggunakan dua metrik, yaitu jumlah pemain dan jumlah penonton konten esports dari Free Fire dan PUBG Mobile.
Free Fire | Peak Monthly Active Users |
Peak 2023 (August) | 195,708,068 |
Peak 2022 (January) | 203,368,392 |
Peak 2021 (April) | 243,068,715 |
Peak 2020 (May) | 218,966,945 |
PUBG M | Peak Monthly Active Users |
Peak 2023 (August) | 294,036,613 |
Peak 2022 (January) | 325,360,630 |
Peak 2021 (May) | 325,473,929 |
Peak 2020 (January) | 275,928,718 |
Berdasarkan data dari Active Player, pada puncaknya, jumlah pemain dari Free Fire di 2020 mencapai 219 juta orang. Angka itu naik menjadi 243,1 juta orang pada 2021. Namun, pada 2022, jumlah peak players dari Free Fire mengalami penurunan sekitar 16%, menjadi 203,4 juta orang. Tren turun ini masih berlanjut hingga 2023. Di Agustus 2023, jumlah peak players dari Free Fire hanya mencapai 195 juta orang.
Sementara itu, jumlah peak players dari PUBG Mobile pada 2020 mencapai 275,9 juta orang. Di 2021, jumlah peak players naik 18%, menjadi 325,5 juta orang. Dalam satu tahun ke depan, pada 2022 jumlah pemain PUBG Mobile cenderung stagnan. Namun, di 2023, PUBG Mobile kehilangan sekitar 31,4 juta pemain. Per Agustus 2023, jumlah peak players dari PUBG Mobile hanyalah 294 juta orang.
Lunturnya popularitas Free Fire dan PUBG Mobile tidak hanya terlihat dari menurunnya jumlah pemain dari dua game tersebut, tapi juga dari viewership untuk konten esports untuk keduannya. Menurut data dari Esports Charts, jumlah peak viewers dari turnamen Free Fire di 2022 hanya mencapai 1,5 juta orang. Di 2023, jumlah peak viewers untuk turnamen Free Fire bahkan hanya 171,4 ribu orang.
Free Fire Global | |
Years | Peak Viewers |
2023 | 171,401.00 |
2022 | 1,477,545.00 |
2021 | 5,415,990.00 |
2020 | 2,566,046.00 |
2019 | 2,016,157.00 |
2018 | 12,203.00 |
Peak Viewers | |
2023 | 851,780.00 |
2022 | 903,011.00 |
2021 | 3,801,998.00 |
2020 | 1,153,865.00 |
2019 | 596,824.00 |
2018 | 418,026.00 |
MLBB | Peak Viewers |
2023 | 4270270 |
2022 | 2845364 |
2021 | 3191404 |
2020 | 1387047 |
2019 | 648069 |
2018 | 98927 |
Sebagai perbandingan, jumlah peak viewers untuk turnamen esports Free fire di 2019 dan 2020 adalah 2 juta orang dan 2,6 juta orang. Popularitas kompetisi esports dari Free Fire mencapai puncaknya di 2021. Ketika itu, jumlah peak viewers untuk Free Fire World Series 2021 Singapore mencapai 5,4 juta orang, mengalahkan League of Legends World Championship 2021, yang hanya memiliki peak viewers sebanyak 4 juta orang dan The International 10, dengan peak viewers sebanyak 2,7 juta orang.
Ada beberapa alasan mengapa viewership dari turnamen esports Free Fire mengalami penurunan. Salah satunya, pemblokiran Free Fire di India. Selain itu, Garena juga menghadapi masalah internal. Mengingat perusahaan induk Garena, Sea Ltd., mengalami kerugian, sejumlah karyawan Garena harus dirumahkan.
Sama seperti Free Fire, viewership dari konten esports PUBG Mobile juga mengalami penurunan. Data dari Esports Charts menunjukkan, di tahun ini, jumlah peak viewers untuk PUBG Mobile hanya mencapai 851,8 ribu orang, turun dari 903 ribu orang pada tahun lalu. Padahal, peak viewers untuk turnamen PUBG Mobile mencapai 1,2 juta orang di 2020 dan 3,8 juta orang di 2021.
Viewership di Indonesia
Esports Charts memang menunjukkan data viewership untuk Free Fire dan PUBG Mobile secara global. Namun, di Indonesia, viewership untuk kedua game battle royale itu juga menunjukkan tren turun. Untuk mengetahui tren tersebut, saya membandingkan jumlah views dari lima siaran turnamen esports Free Fire dan PUBG Mobile dari 2021 sampai 2023. Pemilihan video sebagai sampel dilakukan secara acak.
2023 | Views | |
FFML SEASON 8 GRAND FINALS | 890,449 | https://youtu.be/Xm21ZLdxTtg |
FFML SEASON 8 SEMI FINALS DAY 1 | 342,883 | https://youtu.be/X-OJBDFGeAA |
FFML SEASON 8 MATCHDAY 5 | 291,010 | https://youtu.be/Xalky3a2O3A |
FFML Season 7 – Grand Finals | 2,065,133 | https://youtu.be/Zhp1EtAGS1M |
FFML Season 7 – Final Week Day 3 | 515,328 | https://youtu.be/DO5PUYZRrXc |
2022 | Views | |
[2022] Free Fire Master League Season VI Divisi 1 Day 7 | 130,874 | https://youtu.be/gaqqJswXQRo |
[2022] Free Fire Master League Season VI Divisi 1 Final Week Day 2 | 357,407 | https://youtu.be/xDrahAY4lzs |
[2022] Free Fire Master League Season VI Divisi 1 Day 1 | 697,951 | https://youtu.be/l82aoLPtWKI |
[2022] Free Fire Master League Season V Divisi 1 Final Day 2 | 1,637,913 | https://youtu.be/ZfQPQStN8G0 |
[2022] Free Fire Master League Season V Divisi 1 Final Day 3 | 2,526,508 | https://youtu.be/VgBjfOlPKB0 |
2021 | Views | |
[2021] Free Fire Master League Season III Divisi 1 – Match Day 2 | 2,106,920 | https://youtu.be/qinqRfK_yeo |
[2021] Free Fire Master League Season IV Divisi 1 – Final Day 2 | 1,828,721 | https://youtu.be/p2vg6YIrVXk |
[2021] Free Fire Master League Season IV Divisi 1 – Match Day 1 | 1,802,180 | https://youtu.be/o4fmUea85QI |
[2021] Free Fire Master League Season III Divisi 1 – Final Day 2 | 1,425,686 | https://youtu.be/O3h4Mf_bCCI |
[2021] Free Fire Master League Season IV Divisi 1 – Match Day 7 | 1,383,319 | https://youtu.be/-na3r8nUnno |
Di 2021, total views dari lima siaran Free Fire Master League (FFML) mencapai 8,5 juta views, dengan rata-rata sebesar 1,7 juta views. Sementara di 2022, total views dari lima siaran FFML turun menjadi mencapai 5,3 juta views, dengan jumlah views rata-rata yang juga turun, menjadi 1,1 juta views. Di 2023, total views dari lima sampel yang dipilih kembali turun, menjadi 4,1 juta views. Dan rata-rata views dari lima video tersebut hanya mencapai 821 ribu views.
Siaran Grand Finals dari FFML Season 7 dan Season 8 merupakan 2 dari 5 video yang menjadi sampel untuk tahun 2023. Views untuk Grand Finals dari FFML Season 7 mencapai 2,1 juta views, tidak jauh berbeda dari total views untuk siaran FFML Season 5 Final Day 3, yang mencapai 2,5 juta views. Namun, total views dari babak Grand Finals untuk FFML Season 8 bahkan tidak menembus 1 juta views dan hanya mencapai 890,4 ribu views.
PMPL ID 2023 | Views | |
W2D1 | 1,377,356 | https://www.youtube.com/watch?v=quirQVSeBM8 |
W1D2 | 1,421,263 | https://www.youtube.com/watch?v=yrqMVcbnLT4 |
W1D3 | 1,530,323 | https://www.youtube.com/watch?v=PFyYunRpH30 |
W2D5 | 1,571,211 | https://www.youtube.com/watch?v=1mBI1mD39-8 |
W2D2 | 1,589,243 | https://www.youtube.com/watch?v=HP49dcAQTxM |
PMPL ID 2022 | Views | |
W3D5 | 1,859,057 | https://youtu.be/5tmYk-V14c0 |
W1D5 | 1,598,918 | https://youtu.be/SbWr5mSM6QM |
W1D1 | 1,425,958 | https://youtu.be/HrsUQpcgDr8 |
W2D3 | 1,369,786 | https://youtu.be/dlCfp_sNb84 |
W2D1 | 1,319,960 | https://youtu.be/EAvcZEjfTU8 |
PMPL Indonesia S3 & S4 | Views | |
GRAND FINAL DAY 3 (S4) | 2,534,614 | https://youtu.be/GY-xG-HEMec |
GRAND FINAL DAY 1 (S3) | 2,449,339 | https://youtu.be/frCECGXRdGg |
GRAND FINAL DAY 1 (S4) | 2,199,394 | https://youtu.be/2CrxBYrjiMM |
GRAND FINAL DAY 2 (S3) | 1,759,561 | https://youtu.be/F-7hYu5KOw0 |
GRAND FINAL DAY 3 (S3) | 1,283,654 | https://youtu.be/OoEkjWRqNd8 |
Viewership dari kompetisi PUBG Mobile di Indonesia juga mengalami penurunan, walau tidak sebesar Free Fire. Di 2021, total views dari 5 siaran PUBG Mobile Professional League Indonesia (PMPL ID) adalah 10,2 juta views, dengan jumlah rata-rata sebesar 2 juta views. Di 2022, baik total views maupun jumlah views rata-rata dari kompetisi PUBG Mobile mengalami penurunan sebesar 26%, menjadi 7,6 juta views. Sementara jumlah views rata-rata turun menjadi 1,5 juta views.
Jumlah views untuk PMPL ID di 2023 memang masih mengalami penurunan, tapi tidak terlalu signifikan. Sejauh ini, total views dari lima siaran untuk PMPL ID mencapai 7,49 juta views. Sementara rata-rata views di tahun ini adalah 1,49 juta views.
Penutup
Kesuksesan PUBG membuat genre battle royale menjadi sangat populer dalam beberapa tahun belakangan. Free Fire dan PUBG Mobile merupakan dua game battle royale yang berhasil menarik perhatian banyak gamers di Tanah Air.
Garena dan Tencent pun memanfaatkan popularitas game mereka untuk mengembangkan skena esports di Indonesia. Sampai sekarang, baik Free Fire maupun PUBG Mobile punya kompetisi nasional yang diadakan setiap tahun.
Sayangnya, tren game battle royale mulai luntur. Buktinya, jumlah pemain dari Free Fire dan PUBG Mobile menunjukkan tren turun dalam setahun terakhir. Tak hanya itu, viewership dari konten esports untuk dua game tersebut pun mengalami penurunan. Satu hal yang harus diingat, penurunan jumlah gamers dan penonton esports ini bisa saja disebabkan kenaikan minat gaming dan esports viewership selama pandemi.
Sumber header: Rivalry